Pages

August 09, 2014

Menjadikan Alam sebagai Obat

Masih dalam rangkaian seminar yang diadakan oleh Komunitas Peduli Kesehatan di bawah naungan Ormas Salimah, Kamis 24 Oktober 2013 dalam materi kedua yang dibawakan oleh Alamsyah Agus (herbalis). Setelah tak lagi aktif dalam grup SNADA, beliau kemudian menimba ilmu herbal dengan dorongan dari latarbelakang keluarga juga (bapak mertua yang menjadi herbalis).

Dari penjabaran slide dan handout yang diberikan, menurut Pak Alamsyah, perilaku hidup sehat merupakan barang yang langka dalam kehidupan masyarakat kita saat ini. Padahal sejak berabad-abad sebelumnya Rasulullah SAW sudah memberikan contoh. Terbukti beliau hanya sakit tak lebih dari 5 kali selama hidupnya. Contoh hidup sehat dengan herbal tak hanya ketika sakit kita utamakan konsumsi herbal. Namun, hidup sehat ala Rasul juga harus diterapkan. Waktu tidur, komposisi makanan yang dikonsumsi, rangkaian ibadah, serta resep tanaman herbal yang tepat.

illustration: from web
Pengertian herba di sini adalah semua tanaman (mulai akar, umbi, empon, kuit pohon, dan daun) yang memiliki khasiat sebagai obat. Indonesia merupakan negara kedua terbesar setelah Brazil yang memiliki jenis ragam tanaman obat 30 ribu – 40 ribu jenis tanaman. Namun menurut data Departemen Pertanian tahun 2007, baru kurang dari 10% yang berhasil dimanfaatkan.


Setelah obat-obatan yang melewati proses kimia memberikan efek samping setelah pemakaian yang lama, maka konsep back to nature mulai bermunculan. Mulailah ‘orang kota’ melirik terapi alternatif seperti yoga, senam pernapasan, akupuntur, akupresur, pengobatan dengan herba, dll.


Herba dalam penggunaannya memiliki beberapa prinsip:
  • Mengikuti bentuk morfologi tanaman (seperti hati, jantung, ginjal, dll)
  • Herba terbaik adalah herba yang berada dekat dengan lingkungan tempat tinggal (herba lokal lebih baik dari herba luar). Di sini beliau menyampaikan, bukan berarti menegasikan hadits bahwa habatusauda adalah obat dari segala penyakit. Namun, pengobatan herba terbaik sesungguhnya tak jauh dari lingkungan tempat tinggal kita.
  • Tidak semua herba cocok dengan tubuh kita. Karena yang terpenting adalah bagaimana menemukan herba yang cocok dengan tubuh kita.
  • Tidak semua herba memiliki efek toksifikasi sehingga menyebabkan detoksifikasi, karena tubuh selalu berdaptasi dan mengadaptasi setiap herba yang dikonsumsi.

Waktu pengambilan herba:
  • Daun: dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga, dan sebelum buah menjadi masak.
  • Bunga: dikumpulkan sebelum atau segera setelah merekah secara sempurna.
  • Buah: pada umumnya yang dimanfaatkan adalah yang dipetik ketika ranum.
  • Biji: sebaiknya dikumpulkan dari buah yang telah masak sempurna.
  • Akar, umbi, rimpang, bulbus: dikumpulkan pada saat proses pertumbuhan berhenti atau ketika pertumbuhannya sempurna.

Teknik mengelola herba:
  • Digodok/direbus: teknik tradisional khususnya untuk menjaga kesehatan
  • Diseduh: untuk yang berbentuk bunga/serbuk
  • Diekstrak: digunakan pada kondisi tubuh yang sudah lemah, baik secara genetik, maupun penyakit berat lainnya.

 Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam penggunaan herba:
  • Cara konsumsi herbal pada umumnya 1 kali kur dengan jeda istirahat, baru kemudian dilanjutkan lagi. (1 kur = 10 hari ), isitirahat tidak konsumsi sama sekali (3 hari).
  • Ada herba yang bisa dikonsumsi terus-menerus seperti madu.
  • Untuk sarang semut per 7 hari, karena ada efek karsinogen.
  • Untuk daun salam 1 kur + 3 hari istirahat untuk terapi gula darah. Mencapai peak (puncak) di hari ke-8. Rumusannya: 40 % -> 30% -> 15% -> 5 %
  • Terapi batu empedu: setiap pagi (2 buah apel fuji) sampai siang tidak makan, proses 7 hari.
  • Terapi liver: kurkuma/temulawak. Dengan perbandingan BB x 10 mili = … temulawak per/hari
  • Prinsip herbal panas (chi) vs dingin
  • Rumus herbal: 4 sifat 5 rasa. Dipakai secara bijaksana, dimulai dengan cara yang sederhana, jadi tidak mudah terpengaruh oleh iklan.
  • Penelitian herbal melalui proses yang sangat panjang. Karena harus melalui uji klinis. Misalnya: penelitian sirsak untuk kanker belum selesai diteliti. Paling maksimal bisa digunakan untuk mengobati kanker perut. Begitu pula dengan penelitian kulit manggis. Memang benar tinggi antioksidan, tapi penelitiannya belum selesai. Masih butuh waktu 10 – 20 tahun lagi.

Dari penjabaran di atas, menjaga kesehatan dan pengobatan melalui herba dapat dijadikan solusi alternatif di samping obat-obatan kimia. Jadi kita tidak juga menegasikan obat kimia, karena memang ada penyakit yang bisa diterapi lama, namun ada pula yang harus diberikan obat kimia agar khasiatnya lebih cepat terasa. Toh obat kimia juga sumber awalnya dari alam juga, yang selanjutnya melalui proses kimiawi disertai uji klinis. Bolehlah kita melihat Cina yang apik dalam memadukan terapi kimia dan ramuan herbal yang sudah turun-menurun dalam terapi pasca operasi yang dilakukan di RS.


Jika kita memilih konsumsi herba sebagai langkah terapi kesehatan bukanlah ala kadarnya tanpa rumus dan resep yang pas, karena jika tidak sesuai akan berdampak bagi kesehatan. Oleh karena itu hendaknya pengambilan keputusan pengobatan secara herbal harus melalui konsultasi herbalis ahli dan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Karena tidak semua herba cocok digunakan oleh setiap orang. Sebagaimana resep dokter yang tidak semua cocok bagi pasien, walupun keluhan dan penyakitnya sama. Di samping itu semua, menjadikan sumberdaya alam sebagai obat juga harus diimbangi dengan hidup sehat yang seimbang sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah tauladan kita.(*)

June 25, 2014

Egg Sun Flower

Bekal kakak hari ini nasi dengan frozen food kaki naga dan lele fillet crispy. Lebih praktis karena waktu sekolah udah mepet mau bell. Adapun caranya.

Bahan:
- telur 1 butir (dadar)
- lele fillet (lumuri garam, merica)
- kaki naga (frozen food)
- brokoli
- buncis 1 buah
- wortel
- nori

Cara:

  1. Siapkan nasi dibentuk bulat.
  2. Panaskan minyak goreng kaki naga. Setelah matang angkat tiriskan.
  3. Selanjutnya goreng lele fillet yang sudah dicelupkan ke dalam tepung. Goreng hingga kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
  4. Rebus brokoli, buncis, dan irisan wortel. Jangan terlalu layu. Angkat tiriskan.
  5. Siapkan telur yang telah dikocok goreng dadar tipis. Angkat, lipat dua lalu gunting tak putus.
  6. Satukan semua bahan dalam wadah bekal: nasi, telur, brokoli, kaki naga, dan lele crispy.
  7. Sentuhan terakhir taruh buncis sebagai batang bunga matahari, dan irisan wortel sebagai lebah.
Bekal siap dibawa ^^

Terong Bakar Balado

Naah, menu yang ini juga kesukaan suamiku. Murmer juga dan praktis, bumbunya bisa beli di tukang bumbu padang di pasar. Haha, ga mau ribet. Di resto padang mahal looh harganya, padahal klo bikin sendiri bisa jadi banyak *emak irit* :p

Bahan:
- terong ungu 4 buah

Bumbu:
- cabai merah 5 buah
- bawang merah 5 buah
- bawang putih 2 buah
- tomat 1 buah
- garam secukupnya
- gula secukupnya

Semua bumbu ini dihaluskan, cara praktis bisa beli bumbu halus di tukang bumbu padang. Pilih yang cabai merahnya halus.

Cara:

  1. Cuci bersih terong buang pangkal batangnya (tp di resto Bundo gak dibuang nih, bisa jg sih). Kulitnya yg ungu gak usah dikupas. Belah 2 terong. Lalu bakar terong di wajan anti lengket. Bolak balik sampai layu. Angkat dan sisihkan.
  2. Panaskan minyak 4 sdm. Tumis bumbu yang dihaluskan tambahkan garam dan gula.
  3. Setelah bumbu harum, masukkan terong yang telah dibakar.
  4. Aduk semua sampai merata dan bumbu meresap.
  5. Angkat dan sajikan.

Selamat mencoba ^^


Oseng Tempe Buncis

Tempe makanan kesukaan suamiku, hoho Indonesia banget ya. Harganya murah meriah, praktis masaknya karena ga perlu bumbu halus, dan tinggi proteinnya. Kali ini saya akan masak oseng tempe bumbu kecap dengan buncis. Yuks langsung aja ya...

Bahan:

- tempe ukuran sedang, harga di pasar     biasanya 3 ribu - 4 ribu
- buncis 5 buah
- cabai hijau 3 buah
- minyak goreng untuk menggoreng tempe, dan tumisan setelahnya

Bumbu:
- bawang merah 5 siung
- bawang putih 2 siung
- kecap pedas seperti merk ABC
- garam secukupnya
- gula secukupnya

Cara:

  1. Siapkan minyak dalam wajan secukupnya agar tempe yang digoreng nanti terendam. Sambil potong tempe sesuai ukuran yang diinginkan.
  2. Masukkan tempe goreng sampai kecoklatan, jangan terlalu kering. Sisihkan.
  3. Iris bawang merah, putih, cabai hijau, dan buncis (sesuai yang diinginkan).
  4. Sipakan minyak kira-kira 4 sdm. Tumis bawang merah putih terlebih dahulu.
  5. Masukkan potongan buncis.
  6. Masukkan potongan tempe. 
  7. Tambahkan bumbu lain garam, gula, dan kecap pedas. Aduk hingga semua bumbu merata dan menyerap.
  8. Masukkan irisan cabai hijau. Aduk hingga semua bahan tercampur.
  9. Angkat dan sajikan.

Selamat mencoba ^^

Dampak Era Layar bagi Anak

Melihat berita tentang kekerasan seksual yang diderita oleh anak TK JIS (Jakarta International School), rasanya miris sekali. Ibu mana yang tidak pedih hatinya ketika menyadari anak yang dicintai diperlakukan demikian. Mungkin sebenernya ini juga fenomena gunung es, terjadi pada anak-anak lain tapi mereka tak bersuara, tak booming di media, isu gak ‘seksi’ dibanding isu perpolitikan negeri ini sekarang, huuuft. Boleh jadi sekarang kita hanya melihat di layar kaca, tapi siapa sangka itu bisa saja terjadi di lingkungan sekitar kita. Na’udzubillah min dzalik. Karena itulah upaya pencerdasan dan penyadaran orang tua akan pendidikan pendidikan seksualitas pada anak sangat diperlukan. Apalagi dewasa ini, era global, sekali sentuh, sekali klik, kita bisa melihat apapun yang terjadi di seluruh dunia melalui media internet, televisi, dan itu semua bisa diakses ananda kita, di mobile phone, di warnet, sedangkan ortunya sendiri ‘gaptek’ alias gagap teknologi. Jangankan mengikuti perkembangan internet, mungkin bahasa yang mereka gunakan pada teman-temannya (misal bahasa 4L4y) tak bisa dipahami.

Beberapa waktu lalu sejak munculnya berita itu saya hampir sering mendapatkan broadcast message (BC) di grup whatsapp mengenai beberapa reseume seminar untuk ‘menangkis’ kekerasan seksual pada anak. Di antaranya dari Yayasan Kita & Buah Hati yang memang concern dalam persoalan semacam ini. Walau tetap saja ada pro-kontra soal Naruto lah. Tapi memang, tontonan televisi lokal kita seperti kartun animasi (apalagi sinetron) serta bacaan komik, bisa jadi tak layak dibaca anak-anak. Makanya anak-anak saya sendiri sangat ketat diet televisi, maksimal sekali 2 jam per hari. Tapi seringnya 1 jam per hari. Itu pun banyak iklannya yang lebih mereka hafal lagu-lagunya, trus kalau ke supermarket bisa ambil-ambil snacks seperti yang diiklan deh, wadooh. Paling untuk screen time saya siasati dengan mendownload film yang lulus sensor saya, atau saya temani nontonnya dan ini memang butuh waktu serta kesabaran, karena setiap adegan dan percakapan mereka bertanya melulu. Tapi kalau tidak bertanya pada kita sebagai orang tuanya, nanya ke siapa lagi???

Akhirnya saya berkesempatan juga mendapatkan sharing materi dengan tema “Kekerasan Seksual pada Anak” yang spesifiknya mengenai “Dampak Era Layar bagi Anak”, dari Yayasan Kita & Buah Hati secara free karena saya panitianya, hehe. Materi disampaikan oleh mba Kodariyah Nurhayat, S.Psi ketika acara majelis taklim di Kampung Pulo, Pinang Ranti. Ada dua paket slide yang beliau kirimkan ke email saya. Pada kesempatan kali ini, saya akan mereview bagian pokoknya dari slides tersebut.

Hidup di era layar saat ini bila berlebihan, bisa berdampak pada kesehatan psikis dan psikologis terutama pada anak-anak. Layar dalam hal ini mencakup: telepon selular; televisi; komputer; tablet PC; serta berbagai jenis perangkat games berbagai ukuran, bentuk, dan harga.

Sasaran utama produk teknologi layar adalah anak dan remaja. Karena usia ini secara emosi belum stabil, belum bisa mengambil keputusan sendiri, dan rentang waktu dampak ketergantungannya lebih panjang.

Berikut dampak terburuk ketergantungan games dan menonton televisi:


Dari beberapa jabaran tersebut, mau tidak mau, suka tidak suka, kita sebagai orang tua perlu pencerdasan dan kesadaran bahwa pendidikan seks pada anak bukanlah hal yang tabu. Bahkan bila anak bertanya lebih baik dijelaskan dengan baik. Menggunakan bahasa yang mereka pahami, dan tidak porno. Jika kita tidak bisa menjelaskannya dengan lugas, lantas akan kemana dan kepada siapa mereka bertanya? Penanaman nilai yang baik dari orang tua sejak dini akan membentuk karakter di diri anak, sehingga pengaruh buruk lingkungan, pertemanan, bahkan mungkin kebiasaan yang tidak baik dalam kerabat keluarga akan mudah disaring dan ditangkis.

Selain rasa percaya diri dari orang tua dalam menyampaikannya, kita juga harus memanfaatkan momentum emas dalam menjelaskan hal-hal tersebut dengan bahasa mereka. Gunakan kalimat yang KISS (Keep Information Short & Simple). Cek pemahaman anak tentang seks. Komunikasi yang terbuka, sehingga jarak antara anak dan kita tidak kaku. Selain itu lingkungan di dalam rumah juga harus diatur agar ruang komputer dan internet dapat diakses oleh siapa saja. Layar menghadap keluar sehingga apa yang sedang dilakukan anak terawasi. Pada akhirnya ikhtiar tersebut kita barengi dengan doa munajat kita ke Rabb yang menciptakan dan mengawasi mereka. Agar kelak ananda kita senantiasa dalam penjagaan-Nya, dan kita lulus sebagai orang tua yang amanah dalam mengasuh mereka. Aamiin YRA.

Jakarta, 26 April 2014









June 11, 2014

Berbagi Peran & Tanggung Jawab antara Orang Tua-Guru

photo doc: from web
Liburan tanggal merah hari ini Kamis, 29 Mei 2014 saya menghadiri orientasi siswa baru untuk si Adik, sekaligus daftar ulang si Kakak. Dalam orientasi kali ini diperkaya dengan materi dari Pak Agus Fatah, seorang konsultan pendidikan.

Dalam materi yang disampaikan melalui slide dengan pembawaan yang khas dan interaktif, Pak Agus menyampaikan bahwa orang tua dan guru memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam hal berikut:

  • Memberi tauladan
  • Memberi tahu
  • Memantau
  • Menasehati
  • Memperbaiki
  • Konsekuensi



              Dalam pendidikan anak-anak di lingkungan keluarga, harus dimulai dengan kerjasama ayah dan ibu. Ayah diibaratkan sebagai perwakilan dunia luar rumah. Jadi karakter yang melekat pada figur ayah dan bisa ditanamkan ke anak adalah keberanian dan ketegasan. Sedangkan ibu merupakan perwakilan dunia dalam keluarga. Dengan demikian karakter ibu yang melekat dan ditanamkan ke anak adalah kesabaran dan keteguhan. Jika keduanya dijalankan seimbang sesuai visi misi yang sama dalam pendidikan, saling melengkapi dan menutupi kekurangan, serta bisa berbagi tanggung jawab, maka anak yang terbentuk dari pendidikan itu akan keluar dan tumbuh sebagai karakter yang lengkap.

              Adapun dampak ketidakhadiran figur ayah dalam pendidikan (Father Hunger) di antaranya:
              • Anak akan kesepian
              • Tidak percaya diri
              • Rendahnya harga diri
              • Kekanak-kanakan
              • Ketergantungan
              • Sulit mengidentifikasi identitas seksual
              • Kesulitan dalam belajar
              • Kurang bisa mengambil keputusan
              • Bagi anak perempauan mengalami kesulitan menentukan pasangan hidup.

              Sedangkan beberapa tipe pengasuhan khas seorang ayah:       
              • Malam menjelang tidur, anak harus scanning wajah ayahnya
              • Pagi hari sebelum berangka kerja, ketika bangun tidur anak juga harus scanning wajah ayahnya
              • Siang hari ayah menyapa anak via telpon minimal 5 menit. Ini juga untuk menghindari sms/telpon penipuan yang biasanya meminta sejumlah dana untuk ditransfer karena misal si anak kecelakaan dan harus masuk RS. Kalau ayahnya rutin melakukan ini, maka kejahatan seperti itu bisa dihindari. Karena ayah tau kondisi anaknya sebenarnya.
              • Sewaktu hari libur (keep in touch). Jadi berlibur bersama, dengan objek tujuan yang sama tidak sibuk dengan urusan masing-masing. Misal ketika libur jalan ke mall: ibu ke supermarket, anak ke play ground, sang ayah ke toko buku. Jika seperti ini maka tidak ada kebersamaan walau perginya bersama-sama.
              • Tetapkan waktu berharga versi anak.
              • Melakukan olahraga bersama yang disukai anak.
              • Camping bersama, serta aktivitas lainnya yang membangun bonding kebersamaan.
              Dalam membangun kerjasama pendidikan di sekolah, komunikasi antara ortu dan guru harus terjalin intensif. Bahkan dari cerita Pak Agus, ada sekolah yang syarat untuk masuk di sana, ketika ambil raport semua anggota rumah harus bisa hadir. Misal jikalau ada 10 orang (ayah, ibu, kakak, adik, nenek, kakek, satpam, pengasuh, pembantu rumah tangga, tukang kebun) di dalam rumah, semua harus bisa dihadirkan. Karena dalam pendidikan butuh sistem yang baik. Hal ini menyangkut pola pengasuhan, karakter, mungkin juga asupan gizi dalam makanan, sopan santun, lingkungan yang kondusif, dll.

              Semoga dengan pembagian peran yang baik di dalam keluarga, maka peran guru di sekolah yang berfungsi untuk melengkapi sisi akademisnya akan lebih mudah dijalankan. Di sisi lain bila terbangun kerja sama yang baik, maka perkembangan karakter positif anak akan mudah terwujud.(snd)




              Sumber materi: agus_fatah (Pendongeng, Trainer, Motivator, Konsultan Pendidikan)
              dengan beberapa penyesuaian kalimat.

              June 10, 2014

              Taman Bunga Keong Mas & Skylift di TMII

              Mengawali long week end, libur tanggal merah (Jumat) di bulan April, saya tetap bangun pagi-pagi seperti bersiap-siap mengantar si Kakak sekolah. Kali ini saya dan teman-teman akan ke TMII. Sejak jauh hari kami merencakan jalan-jalan (sebenarnya sih ngaji outdoor hehe). Karena dalam beberapa program, memang ada rekreasi, olahraga, cooking class, sharing keahlian, dll. Alhamdulillah jadual jalan-jalan ini pada bisa, tapi ada absen 1 org, hiks.

              Kami sewa anter-jemput angkot Transhalim. Bapak supirnya tepat waktu jam 7 teng sudah tiba di tempat yang dijanjikan, eh kitanya yang malah telat. hehe maap ya Pak. Jadi kita berangkat jam 8 kurang. Sambil makan nasi uduk di angkot, terus langsung menuju tujuan yaitu Taman Bunga Keong Mas TMII. Biaya masuk pintu utama TMII 10rb/orang, biaya masuk Taman Bunga 5rb/org. Saya sebenernya bawa si Kakak, tapi dia gak dihitung tuh. Jadi yang bayar, orang dewasa aja. Tiket masuk dibawa bapak supir angkot, jadi nanti ketika beliau jemput hanya menunjukkan tiket itu, tidak usah bayar lagi.

              Taman bunganya luasss sekali, indah, walau ada beberapa spot yang sepertinya perlu peremajaan, terutama WC ya. Tapi di luar itu semua, ini benar-benar rekreasi murah meriah yang recommended & bisa dikunjungi banyak orang. Ketika kita datang ada rombongan beberapa bus pariwisata dari luar kota, di dalam saung-saungnya juga bisa disewa, atau mau duduk gelar terpal (harga sewanya 50rb) juga bisa, di bawah pohon manapun. Ada beberapa arena main anak-anak seperti ayunan, jungkat-jungkit, ada balon udara, tapi kemarin tidak aktif. Gak tau, lagi libur atau udah gak berfungsi lagi? Beberapa spot juga dimanfaatkan sebagai tempat foto pre-wedding.


              Setelah menjalankan rangkaian acara, kami memesan makan siang di stand resto di dalam TMII. Memang bagusnya makan siang dan perbekalan (terutama minum yang buanyak) sudah disiapkan dari sebelum berangkat ya. Jadi di sana tidak repot lagi mencari menu atau tidak merasakan harga yang kurang pas.

              Setelah puas foto-foto di dalam arena taman bunga, kita beranjak untuk sholat dzhuhur ke Masjid Pangeran Diponegoro. Setelah itu acara bebas, dan si Kakak udah gak sabar mau naik Skylift. 

              Baiklaah, kita pun terpisah 2 tim. Kami ber-4 sama si Kakak naik Skylift. Biaya 30rb/org (anak di atas 2 thn bayar), jadi saya beli 2 tiket. Cukup antri, tapi gak panjang banget, lumayan lah nunggu kurang lebih 30 menit. Mau urung gak bisa, karena tiket gak bisa dikembalikan. Jadi ya lanjut aja mengantri.

              Akhirnya tiba juga giliran kami naik. Dapat keretanya yang baru jd rada panas, karena gak ada jendelanya, hanya sirkulasi dari atas saja seperti di bus ber-AC. Tapi setelah mulai jalan lumayan ada angin sepoi-sepoi. Lumayan deg-degan juga ya, haha ngeri bow, tapi si Kakak seneng-seneng aja dia. Akhirnya kita juga foto-foto sambil duduk menikmati pemandangan dari atas. Naik kereta ini pulang pergi. Jadi akan kembali ke stasiun ketika kita naik. Lumayan lah dengan harga segitu ya.



              Kita pulang jam 3 kurang, alhamdulillah pak supir Transhalim tiba tepat waktu lagi. Beliau menjemput tidak lama setelah hujan deras turun. Alternatif liburan dalam kota yang bisa dipilih, walau dekat atau sudah pernah, tapi kan anak-anak belum tentu bosan. Semoga sharing ini bermanfaat. ^^



              18 April 2014

              May 07, 2014

              Self Healing: Mengenal Tubuh Sendiri


              Hari ini Kamis, 24 Oktober 2013 saya menghadiri acara seminar yang diadakan oleh Komunitas Peduli Kesehatan di bawah naungan Ormas Salimah. Acara bertempat di ruang serbaguna Komplek DPR RI Kalibata Jakarta Selatan. Selain seminar, ruangan juga diisi oleh beberapa stand bazaar yang menjual produk kesehatan, makanan, pakaian, dan tes kesehatan lengkap menggunakan peralatan komputer dengan lebih miring dibanding tes di RS.

              Dalam seminar kali ini, Komunitas tersebut mengangkat salah satu temanya mengenai Self Healing dengan cara ‘Mengenal Badan Sendiri’ yang dibawakan oleh dr. Aisah Dahlan. Beliau aktif di BNN serta fokus dalam penanganan kesehatan dan terapi para korban narkoba.

              Dari penjabaran slide dan handout yang diberikan, bagi dokter Aisah pencegahan merupakan dokter terbaik dan termurah. Pencegahan hanya bisa dilakukan oleh kita si pemilik tubuh, bukan oleh dokter dan obat. Berikut ringkasan dan review seminarnya yang dibawakan sangat baik dan interaktif.

              Cara yang dapat ditempuh untuk penyembuhan diri yaitu berkomunikasi dengan tubuh sendiri, karena pada hakikatnya sel-sel yang ada dalam tubuh kita pun saling berkomunikasi:
              • Jumlah sel dalam tubuh bayi yang masih dalam rahim seorang ibu menjelang kelahirannya, sudah memiliki jumlah sel sebanyak 2 triliun sel.
              •  Pada orang dewasa, jumlah selnya bisa mencapai seratus triliun sel.
              • Begitu teraturnya sistem kerja sel dalam tubuh sehingga masing-masing sel dapat mengenal antara satu sel dengan sel lainnya.
              Gejala penyakit adalah sinyal positif tubuh, karena tubuh selalu memberi kita sinyal agar seluruh aktifitas sesuai dengan keinginan tubuh. Contoh beberapa sinyal tubuh: 
              Dari beberapa tanda sinyal tubuh di atas, kita bisa melakukan pencegahan dan pengobatan dengan mengenal diri sendiri. Namun, bila sakit berlanjut tetap harus segera hubungi dokter/tenaga kesehatan.
              Menurut Husen A Bajry, kesehatan optimal dicapai melalui nutrisi yang seimbang, cukup gerak dan keharmonisan pikiran. Adapun caranya, sebagai berikut:



              Sumber Pustaka

              Bajry, Husen A. 2011. Tubuh Anda adalah Dokter yang Terbaik. Bandung: MQS Publishing.
              Ibrahim, Ahmad Syauqi. 2012. Misteri Potensi Gaib Manusia. Jakarta: Qisthi Press.
              MacGreger, Sandy. 2000. Piece of Mind. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.



              April 19, 2014

              Boneka Jari

              Hellow...?!?
              Dalam rangka konsisten mengisi konten blog, supaya 'rumahnya' gak sepi, tetep kece, dan kinclong. Jadi saya berusaha nulis apa aja deh. Krn klo nulis analisis & ulasan, agak berat mikirnya dan harus ada sumber ilmiah dengan usaha membuka2 buku & jurnal. Jadi nulis yg ringan2 dulu ya, semoga bermanfaat!

              Kali ini saya akan membuat boneka jari, utk menunjang bercerita sebelum tidur. Tapi karena ketersediaan warna kain flanel di pasar hanya beberapa warna, jadi saya pun blm banyak berkreasi. Kita coba 2 model dulu ya. Kucing & Jerapah.



              Bahan & Alat:

              - 2 lembar kain flanel sebagai bahan dasar (hijau dan putih)
              - kain flanel warna tambahan (merah dan oranye)
              - benang & jarum
              - lem tembak/uhu
              - gunting


              Cara:
              - pertama gambar hewan yang diinginkan untuk dijadikan pola.
              - lalu gunting pola dan cetak kain flanel di atas pola yang ada, lalu guntinglah kainnya.
              - jahit pinggiran kain dengan jarum tangan, pasang mata.
              - tempelkan flanel warna lain sebagai pelengkap dan hiasan tambahan.
              - isi sedikit kapas pada bagian ujung jari.
              - boneka, siap dimainkan.

              Selamat berkreasi ^_^




              8 Maret 2013

              April 03, 2014

              Pompom Kertas

              Hai hai hai...

              Menjelang akhir tahun ajaran, kegiatan di sekolah anak-anak TK semakin banyak. Mulai dari perlombaan, outing outbond, assembly (pentas), dan menari. Syukurnya anakku ceria dan semangat aja tuh ikutinnya. Melatih rasa percaya diri dan keberanian siswa.

              Nah karena punya anak sekolah masih TK, jadilah saya sebagai orang tua ikut belajar juga dan mengerjakan tugas. Salah satu tugas untuk orang tua dalam menunjang kesuksesan acara terdekat yaitu assembly, adalah membuat pompom.

              Saya kan gak pernah ikutan cheerleaders, dulu jaman SMP cuma liat teman-teman yang latihan aja sampai pompom nya pun belum pernah pegang haha. Tapi di era teknologi saat ini, tak perlu susah dan pusing tinggal gugling aja :p


              Akhirnya ketemu lah link ini. Saya memilih membuat pompom berbahan kertas ketimbang berbahan tali rapiah. Dengan alasan dipakai hanya sebentar dan alasan estetika. Keliatannya pompom kertas lebih rapih, pilihan warna banyak, ukuran lebar dan ketebalan bisa disesuaikan.
              Anak perempuan ditugaskan membawa pompom berwarna merah, sedangkan anak laki berwarna kuning. Warna merah saya dapat dari kertas krep merah, dikombinasikan kertas yang merah glowing (seperti kertas emas, perak). Bisa juga dikombinasikan kertas merah minyak tuh, yang buat dodol betawi (ada warna hijau, kuning, putih, merah, biru klo gak salah) lebih lebar pula kertasnya. Jadi bolak-balik tetap berwarna merah. Kalau kertas glowing merah kan baliknya berwarna putih.

              Mengikuti link youtube di atas, saya siapkan tali rapiah berwarna merah juga dengan ujungnya ditutupi buku, lalu letakkan kertas yang sudah digunting dengan ukuran yang diinginkan sampai semuanya habis. Setelah itu tarik tali rapiah dan ikat sampai kuat. Sisakan ikatan sedikit agar tali bisa masuk ke dalam pergelangan tangan anak. Jadi deeeh... Selamat membuat pompom, *cheers*

              12 Maret 2014

              Sakura Krep

              Jelang Festival Ibu Indonesia 2013 panitia dan pengurus UmmIs Corner menyiapkan berbagai macam hal demi suksesnya acara. Salah satunya membuat pohon sakura dari bahan kertas krep. Ini ide kreatifnya bu Fitri :D

              Dari hasil melihat-lihat beberapa blog dan foto-foto sakura asli, akhirnya saya punya bentuk sakura sendiri. Maklumlah belum pernah menginjakkan kaki di Negeri Sakura jadi tak tahu gimana penampakkan aslinya. So, saya bikin aja sesuai keinginan hehe, karena nanti pas udah digabung dg buatan yang lain di pohon jadi bagus koq.

              Adapun langkah-langkahnya, sebagai berikut.

              Bahan & Alat:
              • Kertas krep berwarna pink (1 lembar), putih (1 lembar), dan kuning (1 lembar)
              • Selotip
              • Gunting
              • Lem tembak

              Cara: 
              1. Gunting kertas krep berwarna kuning sepanjang 3 cm, dan kertas pink & putih sepanjang 5 cm.
              2. Selanjutnya gunting kertas pink & putih berbentuk kelopak bunga.
              3. Siapkan tarik selotip, letakkan masing-masing kelopak, warnanya bisa campur pink & putih.
              4. Tarik selotip tempel kelopak berjajar warna bisa disesuaikan.
              5. Tambahkan krep warna kuning sebagai putiknya.
              6. Gulung selotip hingga semua kelopak menempel dan terbungkus, lalu gunting selotipnya.
              7. Kumpulkan bunga sebanyak yang diingingkan.
              8. Siapkan ranting pohon ukuran disesuaikan, bisa juga dicat putih sebelumnya.
              9. Tempel bunga dengan lem tembak di ranting yang tersedia.
              10. Pasang menggunakan busa masukkan ke dalam pot. Jadi deeeh...


              Setelah dipasang bagus koq jadinya. Selamat mencoba ^__^


              10 Desember 2013

              March 20, 2014

              Daging Bola Balado

              Naaah, sekarang kita coba resep berbahan dasar daging yoo... Banyak daging dari kurban sapi nih. Minta giling/cincang bawa ke pasar. Hehe lumayan 2 kilo beraaat.

              Setelah halus simpan dalam plastik masing-masing 1/4 kg. Peruntukannya macam-macam, mulai dari perkedel, martabak telur, bakso, sampai campuran saus bolognaise. Sedapnyeee *ala upin ipin

              Yang ini kita masak Daging Bola Balado. Langsung aja yuuk:

              Bahan
              - 1/4 kg daging giling
              - tusukan sate

              Bumbu
              - bawang merah 6
              - bawang putih 4
              - cabai merah 5 (sesuai selera)
              - minyak untuk menumis
              - daun jeruk 2 lembar
              - lengkoas 1 ruas ibu jari
              - garam secukupnya
              - gula secukupnya

              Cara
              1. Bentuk daging bulat-bulat besarnya sesuai keinginan. Ukuran sedang aja sih supaya proporsional di tusukan satenya. Kemudian rebus sebentar dengan api kecil dan sedikit air (asal terendam semua). Setelah matang angkat tiriskan.
              2. Tumis semua bumbu termasuk lengkoas yang digeprek dan daun jeruk untuk penambah harum. Masukkan air dari rebusan daging, garam, dan gula. Tunggu sampai bumbu harum dan matang.
              3. Masukkan daging, tutup sebentar kecilkan api, tunggu sebentar hingga bumbu meresap dan kuah menyusut.
              4. Angkat daging, masukkan ke tusakan sate yang sudah dicuci dan dikeringkan. Hidangkan di wadah dengan tambahan bumbu sambalnya. Hmm.... 

              Selamat mencoba ^___^

              Ayam Bakar Rica

              Kali ini coba masak lauk berbahan ayam. Tapi mau yang pedas kayak rica-rica gitu. Berhubung gak punya alat bakar arang, jd bakarnya di hepikol (happy call) aja. Yang penting ada hitam-hitam gosongnya. Hehe


              Bahan:
              -    1 ekor ayam broiler ukuran sedang, potong 4 atau 8


              Bumbu:
              -    Bumbu ayam ungkep (kunyit, lengkoas, jahe, bawang merah-putih, sereh, salam, cabai, daun jeruk) semua bahan dihaluskan.
              Atau beli aja bumbu ayam ungkep/ayam rica-rica di pasar biar praktis, hehe.


              Pelengkap:
              -    Lalapan: selada air, kemangi, ketimun, tomat.
              -    Sambal ulek/sambal goreng.


              Cara:
              -    Tumis semua bumbu hingga wangi, tambahkan sedikit air, masukkan semua ayam. Tutup hingga air menyusut kering. Ayam sudah matang.
              -    Langkah selanjutnya, masukkan ayam ke dalam hepikol masak hingga kering ada warna hitamnya.
              -    Angkat sajikan hangat bersama lalapan dan sambal. Nyam-nyam…


              Selamat mencoba!

              Vegetable Salad

              Lagi mau yang segar… nah bisa coba resep ini.
              Vegetable salad kayak di resto Pizza Hut gitu deh. Klo di sana kan seporsi 1 mangkok harganya lumayan ya. Nah ini bisa bikin buanyak sekeluarga sampe kenyang. Hehe. Gado-gado ala londo lah. Langsung aja ya. Bahannya semua sayuran yang bisa ditemukan di pasar tradisional.


              Bahan:
              -    Macaroni keong: 100 gram (atau sesuai selera)
              -  Kacang merah, rendam dulu agar cepat lunak: 100 gram (biasa beli aja sebungkus kecil Rp 2000 di pasar) atau 1 stereofoam di supermarket sekitar 3000-an kayaknya.
              -   Wortel (potong dadu kecil): 2 buah, ukuran sedang
              -  Brokoli (potong kecil): 1 ukuran kecil (sekitar Rp 5000 di pasar)
              -   Jagung manis (2 buah, pisahkan dari bonggolnya)
              *) harga sayurannya tentatif di masing-masing pasar ya, hehe

              Saus:
              -    Mayonnaise (secukupnya, sesuai selera)
              -    Thousand island (secukupnya, sesuai selera)
              -    Saus sambal (pilihan, bila suka)

              Cara:
              -    Rebus semua bahan sayuran terpisah secara berturut-turut. Air diganti setiap merebus bahan yg berbeda supaya rasa tidak tercampur.
              -    Rebus kacang merah (karena ini paling lama), angkat ketika sudah lunak lalu tiriskan.
              -    Rebus macaroni kira-kira 15 menit, jangan terlalu lunak.
              -    Rebus wortel, angkat ketika sudah lunak lalu tiriskan.
              -    Rebus jagung manis, sebentar saja. Angkat lalu tiriskan.
              -    Rebus brokoli, sebentar juga. Angkat lalu tiriskan.
              -    Tuangkan semua bahan dalam mangkuk besar lalu aduk dengan saus mayonnaise dan atau thousand island. Atau bisa juga ambil dalam mangkuk-mangkuk kecil. Saus baru dicampur ketika akan makan.
              -    Kira-kira untuk 6 porsi. Siiip segaar… anak-anak suka juga nih, selamat mencoba.

              February 16, 2014

              Sharing Metode Balitaku Khatam Qur'an

              Assalamu'alaikum,

              Hari ini Sabtu, 18 Januari 2014 saya alhamdulillah berhasil menembus hujan di pagi hari hehe (lagi musim banjir di mana-mana nih, kasian para korban). Mau kopdar-an grup UmmIs Corner WA-3 di Sekolah Lentera Insan Depok. Di samping kopdar bertemu wajah ummies semua, kita juga ada sharing dari pelatihan oleh ustadzah Dr. Sarmini "Balitaku Khatam Qur'an". Berhubung ustadzah Sarmini sedang hamil trimester ketiga sehingga tidak ada seminar lagi untuk sementara, jadi yang sharing dari Ainan (member UC WA-3). Makasih banyak ya Ainan sholihah atas kesediaannya sharing ilmu, jauh-jauh berangkat dari Bekasi :)

              Di awal ada segmen promo dari pihak Lentera Insan, hebat ya maju sekolahnya. Ditetapkan sebagai sekolah inklusi, bisa menerima murid untuk ABK (anak berkebutuhan khusus-ringan). Terima kasih untuk mba Alfi atas kerjasamanya. Semoga UC bisa menggunakan Sekolah Lensa lagi di acara selanjutnya, hehe.

              Selanjutnya sharing dari Ainan. File power point-nya, sayang tak bisa dibuka, tapi dari bukunya saja juga sudah komplit koq. Saya belum baca bukunya nih, makanya sekalian mau beli, alhamdulilllah dapet diskon dan gak pake ongkir hehe. Jadinya gak saya taruh di bagian page read books dulu ya. Saya tamatkan dulu baca bukunya nanti.

              Nah pada intinya kenapa sih kita harus mengajarkan anak-anak belajar membaca al-Qur'an. Di sisi lain kan katanya ada tuh ilmu parenting yang sebaiknya tidak mengajarkan calistung (baca, tulis, hitung) sejak dini pada balita. Nah baca Qur'an kan termasuk baca juga, bukan huruf latin pulak. Jadi kita  harus bersikap bagaimana nih? Kalau kata Emma lulusan Psikologi UI member UC juga, yang bermasalah dari calistung sih kalau si anak merasa tertekan dari keharusannya dituntut belajar. Kalau anak enjoy aja ya gak masalah belajar ini itu termasuk calistung. Wah berarti baca Qur'an penting dong diajarkan sejak dini, karena masa golden age anak-anak saatnya mereka menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya. Ibarat komputer nih isinya ber tera-tera bisa diinstall macam-macam. Tergantung kita orang tuanya mau install program apa.

              Selain itu Ustadzah Sarmini ingin keluarganya menjadi sebaik-baiknya manusia. Seperti dalam hadits, yaitu menjadi golongan orang yang belajar al-Qur'an dan mengajarkannya. Selain itu kan belajar al Qur'an terbata-bata dapat 2 pahala. Jadi kalau anak-anak kita sendiri yang baca karena diajarin kita dan masih terbata-bata pahalanya yang berujung mengalir untuk orang tuanya juga. Masya Allah...

              Keutamaan lainnya lebih lengkap bisa baca di bukunya aja. Selanjutnya Ainan langsung mengajarkan praktik membuatnya, kita dibagikan kertas HVS kosong dan spidol warna-warni.

              1. Kertas dibagi dua kemudian gambar huruf hijaiyah yang mudah dilafalkan anak dengan tanda (harokat) fathah. Huruf dan harokat diberi warna berbeda. Kemudian diberi bentuk frame yang berbeda.

              Jadi anak-anak tidak diajarkan nama huruf seperti: alif, 'ain, lam, syin, dst. Tapi diajarkan langsung, a, 'a, la, sya, dst. Karena dalam al Qur'an ayat yang diucapkan dengan nama hurufnya hanya sebagian kecilnya saja, seperti alif laam miim, yaa syiin, nuun, dsb. Jadi anak langsung diajarkan huruf yang sudah berharakat (berbunyi), mirip seperti buku Iqro.

              Bentuk frame bisa membantu anak mengingat huruf hijaiyah di dalamnya.


              2. Satu halaman dibagi menjadi 7 kolom X 4 baris. Urutan huruf dari baris pertama usahakan yang mudah pengucapannya bagi anak batita-balita. Dalam satu baris tidak boleh ada huruf yang bunyi makhrojnya sama.



              Nah, dari beberapa trik di atas kita tinggal modifikasi aja. Tahapan setelah mengenal huruf ber-fathah, kemudian huruf fathah dengan mad (panjang), huruf sambung, baru huruf kasroh, dommah & tanwin (mirip dg buku Iqro). Berbagai contoh huruf di atas bisa dipajang di sepanjang rumah, di kulkas pakai magnet, dll. Misal ketika anak mau mengambil susu UHT di pintu kulkas ada huruf (sa), ini bisa jadi awalan (susu). Kata Ainan, rumah ustadzah Sarmini memang penuh dengan huruf di dindingnya.

              Di dalam bukunya Ustadzah Sarmini ingin anak-anak bisa seperti buah utrujah (jeruk) yang wangi, manis intinya bermanfaat bagi ummat. Ada hadits nya nih, nanti saya kutip ya. Nah, sehubungan dengan nama tersebut ada daycare (tempat penitipan anak) sederhana, mungil, & kuota terbatas di Depok dekat BSI Margonda bernama 'Utrujah' dikelola dalam pengawasan Ustadzah Sarmini. Sepulang dari pelatihan kami sempat mampir sekalian Ainan mengembalikan payung. Saya ketemu Eza juga deh member UC WA-1, silaturahim. Berikut gambar ruang Utrujah, tetangga ikut membantu melukis dinding lho:



              Akhirnya kita buat huruf hijaiyah aja dipasang di kamar, bisa dilihat untuk belajar sebelum tidur untuk adik (3,5 thn). Kalau kakak (4,5 thn) alhamdulillah sudah Iqro 4 belajar sama bubun di rumah, sambil murojaah hafalan hadits dan Qur'an yang dipelajari di sekolah. Kalau di sekolah pakainya metode Ummi dari Ummi Foundation.


              Coret-coretan ditimpa kertas asturo persegi, tambah 'berwarna' deh
              Semoga anak-anak menjadi generasi yang mencintai al-Qur'an, penghafal al-Qur'an, & mengamalkannya. Aamiin.