Pages

September 13, 2017

Destinasi

Ba'da Tahmid dan Shalawat....

Yeaaay akhirnya nulis lagi, setelah kemarin-kemarin sempet beberes ganti wallpaper 'rumah' ini dengan tema yang sedang hits saat ini: shabby vintage ;)

Oiya beberapa waktu lalu saya pernah posting mengenai "Tentang Menulis". Saat ini alhamdulillah tulisan saya berhasil dibukukan dengan 'keroyokan' teman-teman @momeeID dan penulis utama Dewi Nur Aisyah. Yup.. judulnya Salihah Mom's Diary. Ada 2 judul tulisan saya dimuat di sana. Beli yaa bukunya, karena kisah mommees lainnya seruuu, ibu-ibu bangeeeet dan real. Terimakasih para sahabat ibu yang sudah berbagi cerita :) Kisah saya juga belum pernah dituliskan di manapun termasuk blog ini. Jadi spesial banget itu naskah di buku :p

Nah... itu prolognya. Sekarang mau nulis apa yaaaa???

Oiya masih berkaitan sih dengan buku SMD itu. Jadi intinya dari berbagai kejadian hidup yang manusia alami itu, saya mengambil kesimpulan bahwa. Kita menjalankan takdir sesuai kehendak-Nya melalui takdir kita menuju destinasi masing-masing. Yup, itulah juga yang ada di Hadits Arbain no. 2. Hadits yang panjaaang dan saya juga belom hapal teks arabnya sampe sekarang (tutup muka). Intinya di usia janin 4 bulan maka ditiupkanlah ruh ke dalam rahim ibunya, dan telah digariskan takdirnya, termasuk, rezeki, akhirnya, usia, dan apalagi tuh jodoh mungkin ya?

Nah, berhubungan dengan itu diskusi saya dengan pak suami. Jadi memang setelah memerhatikan pola anak sendiri, mereka dari kecil sudah disediakan berbagai macam pilihan, dan pilihan itu mereka ambil dengan background pengalaman, atau selera aja. Tapi di akhir kemudian kita bisa tau itulah takdirnya. Bingung ga?

Klo kata suami, ibarat 1 biji buah rambutan di kemudian hari sudah bisa diprediksi dia akan menghasilnya berapa buah rambutan lain (anak-anaknya), begitu juga manusia. Dan begitu juga pilihan-pilihannya.

Jadi seseorang ibu bisa jadi memang sudah ada ketetapannya nanti akan punya anak berapa (heeeehh), soal ini masih diskusi panjang bab KB ya moms. Tapi kemudian inget kata ustadzah sih, kita tidak tau dari anak yang mana yang bisa mengajak kita ke surga-Nya. Hiks... Bener juga sih. Nah terus dengan pilihan-pilihan lainnya seperti pekerjaan, rezeki, jodoh, dll.

Orang yang punya sifat 'asal' dia cenderung akan mengambil keputusan yang 'asal' sehingga pilihannya pun seperti itu, misal pekerjaan, pendidikan, makanan, dll.

Anak-anak ini dari kecil selera milihnya makan di resto (yang nyaman lah ya ber-AC) sebenernya bukan soal gaya hidup. Tapi bisa jadi memang di sana lah rezekinya. Tp sesekali diajak juga koq makan kaki lima, jajan gerobak dll. Tapi dalam diri dan pikirannya mereka punya sikap, memilih!

Oiya, soal takdir yang kita masih remang-remang kayak dulu soal jodoh, dengan berbagai istikharoh dll. Sebenernya ada pilihan kita, pun tak luput ketetapan-Nya. Intinya selalu positive thinking apapun ujungnya. Karena ternyata di kemudian hari kita temukan jawabannya (bisa juga ga ada jawabannya, hehe). Bahwa, kita tak bertemu takdir yang kita pilih, kemudian berlari menuju takdir yang lain. Ternyata karena Allah sayang pada kita. Implisit bangeeet deh ini maksudnya apeeuuu???

Tapi mungkin masih berhubungan dengan yang viral sekarang soal weddingnya Raisa-Hamish ataupun Laudya C Bella dan Eungku Amre hehehe. Apadeeeh...

Yup bgitulah hidup, kita tinggal jalani berbagai pilihan keputusan. Kadang tak sesuai rencana, tapi Allah yang pilihkan destinasinya, semua terjamin... Tentunya karena DIA sayang kita. Maka tersenyumlah duhai manusia, tugas kita cuma ibadah, taat, thats all! :)



~Jakarta~
pagi yang cerah setelah ngurusin 2 balita yang meleeeer flu.

December 20, 2016

Penghujung Tahun

Huwaaa ga terasa dah di akhir tahun 2016. Hiks... tahun ini cuma 1 postingan blog, itupun bulan Januari :)) sekarang mau posting di Desember. Wkwkwk.

Memang blog ini dah lama banget gak di-update. Lebih banyak tulis artikel di MoMMee.org dan beberapa postingan resep di Instagram.

Tapiii perlahan nanti semoga penuh juga deh postingan di sini. Mau ngedit beberapa layout dulu sebenarnya buat ganti suasana. Sama beberes tag beberapa postingan biar SEO friendly, (caelaaah). Padahal mah isi blog curcolan doang :))

See u next year...
Semoga ke depan semakin lebih baik lagi.
Semangaaaaat!!!

January 03, 2016

Tentang Menulis

Mau posting di blog tahun lalu sampe gak sempat, hiks hiks. Waktu berlalu demikian cepat, ngapain ajeee gue...? L

Anyway, welcome in 2016. Tahun berlalu semoga masa ke depan much better, lebih efektif waktu, lebih produktif, lebih banyak nilai ibadah, dan tentunya lebih bermanfaat. Semangaaat! :)

Tetiba keingetan soal perjalanan saya menulis pas penghujung tahun 2015. Entah ada angin apa tiba-tiba kepikiran. Mungkin karena baca beberapa pengumuman lomba menulis kali ya?

Jadi, saat ini saya menyadari klo tipe produk tulisan saya selama ini modelnya ternyata bukan tulisan yang melankolis, halah apa pulak.

Lama besar di kampus SosPol, tentunya cita rasa tulisan ya rada sosial, humanis, dan politis. Trus ga betah juga klo nulis gak pake data. Jadi lebih nyaman klo ada lomba penulisan sekalian ikut yang kategori ilmiah. Karena saya ga biasa mengolah kata-kata romantic euy. Etapi dulu sering tuh suka nyimpen SMS tausiyah jaman masih pake Nokia. Sampe saya copas manual ketik ulang di computer rumah, haha. Entah kemana itu sekarang hard disknya. Dapat BC an tausiyah kata-kata yang menyentuh. Tapi lama-lama ga gue bangeeet. Apalagi abis nikah, suami tipe logis abis. Ga puitis gombal begitu tipenya, dan saya juga logis ajalah orangnya. Makanya sering juga terselamatkan dari sindiran orang atau 'sinyal-sinyal' lainnya, karena saya ga peka, ga mudeng, haha. Jadinya ga gampang #baper lah klo bahasa sekarang. Uhuuuy. 

Mungkin karena pengalaman jadi biker di jalanan yg kata orang dunia laki-laki. Membentuk pola pikir yang mayan logis lah. Jadi saya klo nyetir motor fokus, ga spt beberapa labeling yang bilang klo perempuan nyetir pasti deh di jalan ketauan. Entah yang tiba-tiba belok kanan, padahal dari jalur kiri. Entah nyelonong jalan terus, padahal jelas-jelas ada mobil mau belok. Hadeeeeh!

Lama juga di lembaga riset, membuat laporan penelitian, mengolah data SPSS, dan analisis jurnal tentu saja bahasa yang digunakan pun ya ga bisa pake perasaan lah. Straight to the point, logis, based on data dan fakta.

Tulisan sosial politik saya pernah juga dimuat di majalah Sabili, Koran Harian Terbit, tapi belum bisa nembus media level nasional nih. Suatu saat aamiin. Sempet mau kirim ke The Jakarta Post (gayaaa, tp ga jadi wkwkwk). Kirim ke Republika juga belum dimuat. Itu aja sih yang pernah dicoba.

Nah kalau soal ikutan lomba penulisan saya juga pernah. Tp sepertinya yang menang yang judul dan bahasanya mengasah rasa dan sanubari. Maklum lah temanya perempuan model melankolis bangeeet, udah gitu pesertanya juga perempuan. Ya saya yang begini mana bisa menang! Hahaha. Akhirnya saya ga minat deh kalau ada lomba begitu.

Pernah dua kali menang pas nulis soal review produk. Kan based on data dan pengalaman tuh, trus gak pake kampanye LIKE. Nah bisa deh menang. Hehe. Tulisannya review soal cloth diaper. Maklum lah karena pengalaman juga pas lagi semangat 45 go green! Jadi nulisnya juga mencurahkan segenap kemampuan. Hehe. Alhamdulillah dapet hadiah yang bermanfaat, clodi juga buat dipake duo bocils saat itu.


Anyway, semoga di tahun yang telah berganti ini berharap saya semakin produktif dalam menciptakan karya. Terutama soal tulisan-tulisan bermanfaat yang bisa dibaca orang banyak berguna bagi yang membutuhkan. Semoga! Aamiin.

October 01, 2015

How are You?

Waduuh dah lama ternyata ga bebenah 'rumah' ini. Terakhir posting bulan Maret :p sebelum lahiran. Taaddaaa, yes now I'm mother with 3 kiddos, new routines schedule, new busy day, and new amazing life oh yeaaaah (*_*) mau bikin mata yg icon lope2 ga ada :p

So, mau nulis apa ya jadi. Mau dirapel semua bulan ada artikel, di mana settingnya ya? hahaha. Nanti aja deh sekalian ya.

Selain mau update tulisan soal mengurus bayi (more experience) walau bukan new, tapi kayak baru punya bayi 1 kayak dulu lahir si Kakak. Selain itu mau update, beberapa kreasi dapur bento bekal Kakak sekolah. Sekarang saya punya waktu lebih lama utk bekreasi karena catering siang dianter jam 11, sekalian jemput si Abang. Truuuusss... apalagi ya, sama mau hahahihi aja deh.

Per hari ini tepat sebenernya ga langganan koran lagi, hiks. Bukan apa-apa, ada pertimbangan budget lain dulu nanti insya Allah langganan lagi. Kesian aja sama bapak loper sebenernya. Walau seringnya tuh koran numpuk aja, jarang dibaca. Padahal sekalinya baca bisa memunculkan banyak ide-ide ulasan sospol yang lumayan untuk saya tulis lah atau ide fotografi buat si Mas.

Di samping itu kesibukan lain sebenernya adalaaaah lagi update web MoMMee... dan beberapa kesibukan offline yeee. Ya sudah lah nih blog ga diurusin.

Oke deh, besok-besok saya targetkan minimal 1 bln/sekali nulis di sini. Di samping kewajiban lain untuk posting di www.MoMMee.org yang buatan wordpress. Saya jadi belajar dikit-dikit lah dan memang rada beda dengan settingan di blogspot ini. See u ;)

March 22, 2015

Bakso Kuah Praktis

Bbbrrrrr... hujan-hujan gini enaknya nge-bakso. Pas banget ada stok daging rawon di freezer & bakso merk SB (d.h. Kebon Jeruk) di chiller. Rencana juga mau di bawa aja jadi bekal anak-anak ke sekolah. Alhamdulillah ada wadah bento box oleh-oleh dari Jepun yang bentuknya mangkok dan bertingkat. Siip lah.


Bahan yang disiapkan a.l.:

  • Kuah: rebus kaldu sapi (bisa menggunakan daging rawon, atau tulang kaki sapi). Ini banyak di tukang daging pasar tradisional. Bisa beli potongan tulang dikit aja, dulu sih 5 ribu-an harganya.
  • Bakso yang sudah jadi tergantung selera, merk apa aja. Tapi saya sukanya Kebon Jeruk ini yang sekarang merk SB.
  • Pelengkap: tahu putih, sawi, bihun, mie, seledri, bawang goreng





Bumbu:

  • Bawang putih 2 siung, digeprek
  • Irisan bawang bombay (opsional)
  • Merica
  • Garam




Cara:

  1. Rebus daging yang dipotong kecil-kecil/tulang sapi hingga terasa empuk. Atur api di posisi paling kecil sambil ditutup pancinya. Kira-kira 15 - 30 menit. Bisa ditinggal sambil menyiapkan bahan lain.
  2. Siapkan rebusan sawi, mie, bihun/soun di panci terpisah. Setelah matang, angkat tiriskan.
  3. Setelah daging empuk, masukkan bawang putih yang sudah digeprek juga bawang bombay (tidak usah ditumis) dan bakso yang sudah dipotong 2 garis (vertikal & horizontal). Tunggu sebentar hingga bakso mekar
  4. Tidak lama kemudian masukkan tahu putih yang dipotong kecil.
  5. Masukkan bumbu tambahan: merica dan garam. Klo agak kurang sip bisa tambahan bubuk penyedap, tapi dikiiiit aja. Biasanya sih gak usah juga udah enak banget, karena kaldu sudah didapat dari daging.
  6. Siapkan mangkok, taruh bahan pelengkapnya (sawi, bihun, mie). Tambahkan bakso dan tahu dari panci. Lalu taburkan seledri dan bawang goreng. Hmmmm... makyooos deh. Rasa dan aroma gak kalah lah dengan gerobak bakso abang-abang. Hohoho
Untuk persiapan meal box bekal ke sekolah, tunggu kuah hangat jangan terlalu mendidih jika ingin dimasukkan ke wadah plastik. Tata bahan pelengkap di rak atasnya. Di bagian mangkuk tempatkan bakso, tahu, dan taburan seledri, bawang goreng.

Walau tempatnya lumayan kedap, tapi saya menaruh meal box di tas terpisah dari tas buku sekolah. Untuk menghindari tumpahan dari kuahnya. Pas jam istirahat masih hangat kata anak-anak, jadi cocok juga lah buat bekal sekolah. Praktis juga yang terpenting. Jadi kuahnya udah disiapkan dari semalam. Pagi-pagi tinggal bikin bahan pelengkap aja, sama cemplung-cemplung bakso dan tahunya.

Mudah kan? Selamat mencoba ^__^