Ketika hamil anak pertama tahun
2008-2009 saya belum tau soal cloth
diaper (clodi). Jadi waktu sang kakak lahir, pakai popok kain biasa sampai
2 bulan, setelah itu pakai pospak kalau malam. Dia jadi lebih nyaman karena
tidak merasa basah. Kemudian karena saya sibuk dengan tugas tesis, jadi soal
perawatan anak seperti masalah popok, MPASI, dll kurang banyak tahu. Apalagi
gak ikut milis ibu-ibu. Target saya hanyalah menyelesaikan kuliah dengan segera
supaya bisa fokus mengurus anak dan keluarga. Jadi waktu itu sempat ruam ketika
memakai pospak merk tertentu. Kasian melihatnya :( Waktu MPASI juga makan instan dan
bubur saring. Padahal ternyata banyak menu MPASI rumahan yang tidak membuat
alergi. Hmmmmppphh… pokoknya ketika merawat anak pertama benar-benar kurang
banyak info. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak mengurangi standar kesehatan dan
pendidikan anak di usia emasnya. Bersyukur sang kakak tumbuh dengan
perkembangan optimal aspek motorik halus dan kasar juga jarang sekali sakit.
Mungkin juga karena lulus sarjana ASIX.
Ketika hamil anak kedua 2009-2010 saya mulai ikut milis kesehatan, ibu hamil, MPASI, dll. Nah, di sinilah saya baru tau ada diaper yang bisa dicuci. Merasa ketinggalan zaman banget deh :p Setelah searching info sana-sini dan invite banyak OS clodi di FB, akhirnya saya memutuskan untuk beralih ke clodi untuk kakak dan adik. Ini baru saya lakukan di usia adik 5 bulan. Agak terlambat juga ya kayaknya. Tapi better late than never khan?? Salah satu yang menyebabkan terlambat juga karena saya harus membujuk suami untuk beralih ke clodi. Suami gak ‘tega’ membiarkan saya mencuci popok yang terkena kotoran, pasti bakalan repot. Saya gak punya asisten rumah tangga (ART) jadi kami berdua saling membantu dalam merawat anak-anak juga mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Terlebih lagi kalau dihitung-hitung saya sekarang punya dua anak bayi (karena sang kakak belum 2 tahun). Tapi akhirnya, suami setuju juga untuk beli clodi.
Ketika hamil anak kedua 2009-2010 saya mulai ikut milis kesehatan, ibu hamil, MPASI, dll. Nah, di sinilah saya baru tau ada diaper yang bisa dicuci. Merasa ketinggalan zaman banget deh :p Setelah searching info sana-sini dan invite banyak OS clodi di FB, akhirnya saya memutuskan untuk beralih ke clodi untuk kakak dan adik. Ini baru saya lakukan di usia adik 5 bulan. Agak terlambat juga ya kayaknya. Tapi better late than never khan?? Salah satu yang menyebabkan terlambat juga karena saya harus membujuk suami untuk beralih ke clodi. Suami gak ‘tega’ membiarkan saya mencuci popok yang terkena kotoran, pasti bakalan repot. Saya gak punya asisten rumah tangga (ART) jadi kami berdua saling membantu dalam merawat anak-anak juga mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Terlebih lagi kalau dihitung-hitung saya sekarang punya dua anak bayi (karena sang kakak belum 2 tahun). Tapi akhirnya, suami setuju juga untuk beli clodi.
Kalau soal alasan beralih ke clodi ya
jelas supaya sehat, hemat, dan go green.
Ini untuk mengatasi soal ruam popok, dua anak saya alergi pospak tertentu.
Kalau beli merk mahal, kok rasanya sayang uangnya, karena nanti juga bakalan
dibuang. Terasa banget kayaknya pengeluaran per bulan habis untuk pospak. Dulu
sengaja banget beli pospak di supermarket supaya dapat diskon. Selain itu kalau
melihat sampah bekas pospak, merasa nyampaaaah banget. Seperti apa ya kalau
semua ortu di dunia membuang pospak??? Gak kebayang bumi penuhnya… jadi beralih
ke clodi sepertinya pilihan cerdas untuk ortu cerdas yang peduli pada kesehatan
anak dan bumi tercinta.
Mulai beli clodi juga dicicil, jadi per-bulan target punya 3 clodi. Selain itu paling tidak masing-masing harus punya 6-10 buah. Kebayang kan clodi-clodi yang akan dikoleksi? Totalnya sekitar 20 buah untuk sang kakak (perempuan) dan sang adik (laki-laki). Waaah soal ini Bunda semangat banget, apalagi pilihan motif clodi lucu-lucu untuk baby girl dan baby boy, warna-warni, kalau lagi SALE wuiiihh gak tahan untuk pesan. Hihihi.
Mulai beli clodi juga dicicil, jadi per-bulan target punya 3 clodi. Selain itu paling tidak masing-masing harus punya 6-10 buah. Kebayang kan clodi-clodi yang akan dikoleksi? Totalnya sekitar 20 buah untuk sang kakak (perempuan) dan sang adik (laki-laki). Waaah soal ini Bunda semangat banget, apalagi pilihan motif clodi lucu-lucu untuk baby girl dan baby boy, warna-warni, kalau lagi SALE wuiiihh gak tahan untuk pesan. Hihihi.
Kalau soal clodi favorite, sebenarnya yang pertama dilirik adalah yang murah. Maklumlah ibu-ibu biasa praktis dengan pospak lalu harus beli clodi, di awal ya terasa mahal. Apalagi masih campur juga menggunakan pospak karena clodi belum memenuhi jumlah ‘kuota’. Jadi pilihan pertama adalah clodi Cina dan lokal. Selanjutnya stok bertambah seiring dengan rasa ingin tahu mengenai clodi baru terutama produk lokal yang murah dan berkualitas. Semoga bisa diwariskan ke adik-adiknya nanti.
No comments:
Post a Comment