Tahun 2011 ini kami
mudik ke Garut. Sebenarnya sih bukan kampung halaman, karena saya pribadi lahir
di Jakarta, ortu dan mertua juga semua berada di Jakarta. Tapi karena keluarga
nenek mamaku masih banyak di sana, jadi mudik kali ini dalam rangka silaturahim
ke sanak saudara (karuhun-kalau basa
Sundanya :p).
Awalnya ketika
packing pakaian selama tiga hari, aku sama sekali belum mewacanakan ke suami
agar tetap pakai clodi untuk adik Malik (14 bulan). Apalagi bepergian, belum
tahu juga nanti akan menginap di mana dan apakah ada mesin cuci atau tidak. Soalnya dulu awalnya
berclodi juga kurang disetujui suami, karena dia tidak tega kalau aku harus
nyuci-nyuci ribet. Hehehe.
Tapi ternyata
tanpa diduga, suami justru saranin bawa aja untuk ganti sekadar tiga pasang.
Waaah kesempatan, aku bawa aja selusin clodinya adik. Mungkin dia udah terkena
‘radiasi’ kampanye go green atau lama-lama sudah semakin terasa hematnya
menggunakan clodi. Karena disadari kita tidak lagi berbondong-bondong beli
pospak untuk memenuhi trolley di supermarket dan mengincar promo banting harga
para produsen pospak.
Jadilah aku bawa
clodi selusin dengan masing-masing double insert dan beli sabun cuci piring
untuk kucek-kucek noda pup atau membersikan pee. Akhirnya kami mudik tanggal 5
September 2011 setelah arus balik, karena tidak harus mengejar lebaran di sana,
jadi mau santai di jalan aja. Tapi ternyata macet juga di daerah Kadungora
setelah Nagreg *curcoldotcom*.
Hari pertama: Clodi
inner bamboo dan double insert dipakai dari rumah (berangkat jam 11), baru
diganti sore jam 4. Karena gak terlalu basah mungkin lebih banyak ekskresi
cairan untuk keringat dibanding pee. Walaupun semriwing juga, tapi semoga tetap
bisa bernafas kulitnya. Kemudian akhirnya sampai juga di Cilawu rumah keponakan
mamaku. Di sana airnya dingin sekali karena dekat kaki gunung. Suhunya cocok
untuk adik karena full AC (AC alam, hehe). Kemudian ganti clodi baru setelah
mandi. Lalu sebelum tidur ganti lagi karena adik pup. Lalu pakai lagi clodi dengan
double insert untuk malam, khawatir heavy wetter karena suhu dingin. Kondisinya,
aku gak bisa jemur nih karena mau ditinggal pergi-pergi. Rumah tempat menginap
gak ada yang jaga kalau jemur di luar. Jadi clodi hanya dicuci bersih dan
diperas tangan lalu disimpan dalam kantong plastik (wetbagnya gak muat). TOTAL
hari pertama 3 clodi.
Hari kedua: Ganti
clodi bangun tidur dengan 1 insert saja. Sebelum silaturahim, mau pergi mandi
dulu di pemandian air panas. Tetapi ternyata, kita justru ke tempat yang ada
kolam renangnya. Jadilah Malik dibawa berenang sama adikku, dan tuh clodi
dibawa nyemplung. Baru sadar setelah bilas, berharap PUL-nya tidak rusak karena
air hangat belerang dan adik belum pee :p. Nah karena ribet setelah memandikan adik
dan aku masih ngantri bilas, jadi adik diganti bajunya sama ayah. Laaah
dipakain pospak deh, yang dibawa untuk cadangan. Mungkin ribet kalau pakai
clodi, padahal aku dah siapin clodi double insert.
Lalu kita lanjut silaturahim sampai sore. Adik diganti clodi lagi setelah mandi sore, karena siang pospaknya masih cukup menampung. Sebelum tidur juga diganti lagi dengan double insert. TOTAL hari kedua 3 clodi, karena diseling pospak 1 kali.
Lalu kita lanjut silaturahim sampai sore. Adik diganti clodi lagi setelah mandi sore, karena siang pospaknya masih cukup menampung. Sebelum tidur juga diganti lagi dengan double insert. TOTAL hari kedua 3 clodi, karena diseling pospak 1 kali.
Hari ketiga:
pagi-pagi langsung ganti clodi setelah mandi. Tidak lama, eh dia pup jadi ganti
lagi dengan 1 insert. Lalu kita pergi ke Cikajang daerah pegunungan, panas
kalau siang jadi banyak berkeringat dan sedikit pee. Siang di tempat saudara,
ganti clodi lagi dengan double insert. Lalu bersiap kembali ke Jakarta tapi
mampir ke rumah saudara dulu di Bandung. Clodi diganti di rumah saudara, supaya
bernafas dan khawatir sampai rumah malam banget. Akhirnya sampai Jakarta,
Alhamdulillah. Setelah bersih-bersih sebelum tidur malam, diganti dulu clodinya
dengan double insert. TOTAL hari ketiga 5 clodi.
Akhirnya bisa tetap berclodi ria di perjalanan-menginap walaupun tidak bisa jemur-jemur pakaian. Konsekuensinya pulang dengan membawa banyak cucian yang basah karena dipakai renang dan cucian clodi ditambah dengan cucian kering, dapat dipastikan menjadi ‘oleh-oleh’ perjalanan mudik tahun ini. Hehehe. Tiga hari nyuci gak selesai-selesai nih dan setrikaan bunda menumpuk. Walaaaah :p syukurnya clodi gak usah disetrika :D
Oh iya, setelah
aku cek clodi insert bamboo pempem ada bercak agak kekuning-kuningan, apakah
karena dipakai berenang air belerang, entahlah. Tapi yang penting PUL clodi
yang dipakai renang—merk yang mana lupa—gak rusak (karena pakai clodi insertnya
gonta-ganti, gak sesuai pasangan antara insert dan pocket).
Tahun ini kurang memungkinkan sambil kampanye clodi ke saudara nih. Sepupuku yang punya bayi dan kebanyakan saudara yang lain sudah pada pulang, karena aku mudiknya telat. Hehehe. Maybe next time kalau punya baby lagi yang diajak mudik (berharap tahun depan Malik dah lulus toilet training, Amiin).
Ayuks ayah bunda
tetap bersemangat go green! Walaupun rempong jaya bangeeeet daaah ^^. Tetap
dinikmati dan happy aja, walaupun riweeeuh euy sama cucian seabrek,,,, hehehe.
*) tulisan ini memenangi hadiah 2 buah clodi dari Kompoka-Komunitas Popok Kain
*) tulisan ini memenangi hadiah 2 buah clodi dari Kompoka-Komunitas Popok Kain
No comments:
Post a Comment