Adik Malik sudah beberapa hari belakangan terserang diare. Kakak juga tapi gak lama cuma 2 hari. Adik ini lebih lama. Awalnya biasa saja, Bunda menduganya gejala masuk angin biasa. Sebelumnya dengar kajian di radio oleh dokter memang ada beberapa daftar penyakit yang harus diwaspadai di musim pancaroba ini. Cuma Bunda dengar selintasan aja gak dicatat. Tapi seingatku memang seputar pencernaan dan pernafasan. ada beberapa yang patut diwaspadai dengan gejala tertentu. Dikasih tau juga tips dan penanganannya tapi lupa juga deh, karena gak dicatat.
Selang seminggu, diarenya masih tapi dengan sedikit frekuensi. Tapi seharian demam, tidak disertai muntah. Masih mau makan nasi lahap dan banyak. Tapi kadangkala lemas lagi. Akhirnya sambil browsing internet mengenai cara mengatasi diare dengan BRAT dan home treatment juga observasi beberapa aktivitas sebelum sakit. Di sinilah memang sangat dirasakan pentingnya ibu mendampingi buah hati yang masih balita. Kalaupun di bawa ke dokter masa sih tanya pengasuh sedangkan ibunya sendiri dunno anything. Setelah itu coba diminumkan yoghurt makan bubur kayak bayi waktu mulai MPASI. Tapi ternyata Malik ga suka tekstur bubur. Akhirnya makan nasi juga. Minum tetap banyak, tapi gelisah terus. Di sinilah letak gak enaknya. Anak gak nyaman & aktivitas Bunda terbatas. Padahal lagi banyak banget agenda dan Ayah lagi dinas kerjaan :(
Oia, pas adik sakit kita di rumah Pasar Minggu. Tapi pas diare sehari 6 kali pas di rumah Makasar kalau gak salah. Lupa juga nih soalnya sambil lagi tatur toilet training. Kalau di rumah Pasar Minggu, mungkin juga dikarenakan ada kucing hilir-mudik sehingga ada kontaminasi udara dengan makanan atau adik makan padahal belum cuci tangan atau jajanan (es krim, cokelat, biskuit) lebih banyak karena ditraktir tantenya, hehe. Padahal sih kalau kondisi lagi fit biasa aja gak sampai diare.
Waah pokoknya baru kali ini Malik sakit agak lama kalau batpil aja sih terlewatkan dengan baik melalui home treatment. Untuk batpil memang Bunda say no to antibiotik deh. Tapi pas diare ini, agak bingung juga apakah karena rotavirus atau bakteri. Tapi kalau virus biasanya gak lama. Akhirnya nyerah deh ke dokter anak juga dibawa ke RS Haji. Tapi bukan dokter yang langganan, mudah-mudahan dokternya RUM (rational use medicine). Alhamdulillah cuma nunggu 1 orang pas datang. Gak lama langsung masuk berdua adik, ayah nunggu kakak di rumah. Bunda dianter Akung karena Uti juga mau diuap di IGD.
Kata dokternya ini dah masuk dehidrasi ringan. Disarankan sih dirawat, hooo gak deh kasian gak tega lihat balita di infus. Akhirnya pas telpon ayah gak usah, jadi Bunda tebus obatnya aja. Berat badan adik turun 2,5 kg. Huwaaa padahal bulan kemarin ke Posyandu dah 14 kg. Tapi tetap masih di atas rata-rata berat anak seusianya (2 tahun 5 bulan). Bunda harus ekstra tenaga dan perhatian nih untuk pemulihan adik nantinya.
Sampai di rumah adik langsung tidur. Pas bangun dikasih makan bubur homemade pakai air kaldu dia gak mau, adik emang gak suka tekstur bubur. Makanya dulu bisa cepat makan nasi pas umur 10 bulan kalau ga salah. Akhirnya makan nasi pakai telur. Alhamdulillah setengah porsi habis, lalu minum renalyte dan obat dari dokter. Akhirnya antibiotiknya diminumin juga deh dengan diskusi sama Ayah dan pertimbangan diagnosa dokter ketimbang sumber internet. Ya sudahlah Bunda nurut aja. Di samping itu Bunda SMS an sama teman kuliah Antrop yang anaknya dulu pernah 1 kali muntaber dan 2 kali terserang diare, tapi memilih rawat di rumah. Katanya kalau gak ada muntah insya Allah lebih cepat pulih. Bunda lihat album waktu anaknya sakit di FB lengkap dengan obat-obatannya. Waah benar-benar ibu harus hebat dan pintar untuk mendampingi anak agar tetap sehat. Tulisannya kayak etnografi, hehe. Thanks so much Bundanya Rasyid!
Sekarang nih adik lagi bobo, terlihat jauh lebih nyenyak. Ya Allah semoga cepat pulih. Mendingan lihat anak kecil ngoprek aktif berantakin mainan deh daripada melihatnya lemas. Get well soon my little boy! Bunda doain tambah pinter ya. Bunda tetap punya PR buat beli ayam kampung nih juga browsing resep yang membuat berat tubuh kembali normal. Yaaah sekali lagi menjadi emak-emak memang tidak mudah. Tapi setelah kesulitan pasti akan buanyaaaaak kemudahan. Moga kita amanah menjalankan status & peran ibu ini ya dengan memberikan yang terbaik bagi buah hati kita. Aamiin ^^